MAKALAH
PENGERTIAN SEJARAH, PERADABAN, dan ISLAM
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“ Sejarah Peradaban Islam”
Dosen
Pengampu:
Ade
Idham Prayogi, M.Pd.i
Disusun
oleh :
Kelompok 1 :
1.
M Bujang Tafakur (17401163143)
JURUSAN
PERBANKAN SYARIAH (I-D)
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
SEPTEMBER
2016
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang. Kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah- Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Pengertian Sejarah Peradaban Islam ini.
Makalah
ini kami susun dengan tujjuan untuk mengenalkan Mata Kuliah Sejarah Peradaban
Islam dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak dan juga beberapa sumber yang
telah kami kutip serta kami ringkas agar mempermudah kami untuk menyelesaikan
makalah ini.Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang
telah ikut serta dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas
dari itu semua, kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari susunan kalimat atau tata bahasanya. Oleh
karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk memperbaiki di tugas
yang akan datang.
Demikian makalah ini kami buat
semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Tulungagung, 21 November 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah............................................................... 1
C.
Tujuan Pembahasan............................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Arti Sejarah, Peradaban, dan Islam.......................................... 2
B.
Diskursus Kebudayaan dan Peradaban.................................... 3
C.
Hubungan Al-Quran dan Hadits dengan Peradaban................ 4
D.
Metodologi Penulisan Sejarah.................................................. 7
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................... 9
B.
Saran......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara etimologis pengertian sejarah dapat ditelusuri dari asal kata
sejarah yang sering dikatakan berasal dari kata arab “syajarah”, artinya
“pohon kehidupan”. Yang mana dalam bahasa Inggris disebut “history”,
sebuah kata yang lebih popular untuk menyebut sejarah sebagai ilmu pengetahuan.
Pengertian pearadaban dalam bahasa Indonesia, kata peradaban sering kali
dipahami sama artinya dengan kebudayaan. Akan tetapi dalam bahasa inggris terdapat perbedaan
pengertian antara kedua istilah tersebut, yakni istilah civilization untuk
peradaban dan culture untuk kebudayaan.
Dalam bahasa indonesia, kata peradaban seringkali dipahami sama artinya
dengan kebudayaan. Akan tetapi dalam Bahasa Inggris terdapat perbedaan
pengertian antara kedua istilah tersebut, yakni istilah civilization
untuk peradaban dan culture untuk kebudayaan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Arti Sejarah, Peradaban dan
Islam ?
2. Bagaimana Diskursus Kebudayaan dan
Peradaban ?
3. Bagaimana Hubungan Al-Qur’an dan Hadits
dengan Peradaban ?
4. Bagaimana Metodologi Penulisan Sejarah ?
C.
Tujuan
Pembahasan
1. Mengetahui Arti dari Sejarah, Peradaban dan Islam
2. Mengetahui Bagaimana Diskursus Kebudayaan dan Peradaban
3. Mengetahui Apa Hubungan Al- Qur’an dan Hadist dengan Peradaban
4. Mengetahui Bagaimana Metodologi Penulisan Sejarah
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Arti Sejarah, Peradaban dan Islam
Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada
masa lampau yang disusun pada masa lampau berdasarkan peninggalan-peninggalan
berbagai peristiwa. Peinggalan
itu disebut sumber sejarah. Kata sejarah dalam bahasa Inggris disebut history,
artinya masa lampau; masa lampau umat islam. Sedangkan dalam bahasa arab
“syajaratun” artinya pohon. Dalam pengertian lain sejarah adalah kisah dan
peristiwa masa lampau umat manusia.
Dalam bahasa Arab juga disebut tarikh, yang berarti pemberitahuan tentang waktu
dan kadangkala kata tarikhus sya’i menunjukkan arti pada tujuan dan masa
berakhirnya suatu peristiwa.[1]
Peradaban islam adalah terjemahan dari
kata Arab al-Hadharah al-Islamiyah. Kata arab ini sering juga diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia dengan kebudayaan Islam. Peradaban adalah kesatuan hasil karya, rasa, cipta, karsa yang berwujud
pada agama yang terefleksi pada politik, teknologi, dan ekonomi.
Menurut beberapa ahli
:
1.
Pengertian Dri Albion Small
menyebutkan peradaban adalah kumpulan seluruh hasil budi daya manusia yang
mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik fisik maupun non fisik, tatanan,
seni budaya, mapun iptek. Menurut albion small
peradaban adalah kemampuan manusia dalam mengendalikan dorongan dasar
kemanusiannya untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sementara itu, kebudayaan
mengacu pada kemampuan manusia dalam mengendalikan alam melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2.
Menurut
Bierens De hann peradaban adalah
seluruh kehidupan sosial,
yang terefleksi pada politik,
ekonomi, dan teknik. Jadi peradaban memiliki kegunaan praktis dalam hubungan
kemasyarakatan.
3.
Menurut
Huntington peradaban adalah sebuah
identitas terluas dari budaya, yang teridentifikasi melalui dalam unsure-
unsure obyektif[2]
umum, seperti bahasa, sejarah, agama, kebiasaan, institusi, maupun melalui
identifikasi diri yang subyektif,
4.
Menurut
Alfred Weber peradaban adalah mengacu pada
pengetahuan praktis dan intelektual, serta sekumpulan cara yang bersifat teknis
yang digunakan untuk mengendalikan alam.
5.
Menurut
Koentjaraningrat peradaban adalah
bagian- bagian yang halus dan indah seperti seni.
6.
Menurut
Oswald Spengler peradaban adalah
kevudayaan yang telah mencapai taraf tinggi dan kompleks. Ia menyatakan bahwa
peradaban adalah tingkat kebudayaan ketika tidak lagi memiliki ospek produktif,
beku, dan mengkristal. Adapun kebudayaan pada sesuatu yang hidup dan kreatif.
B.
Diskursus Kebudayaan dan Peradaban
Diskursus
adalah sebuah sistem berfikir, ide, pemikiran, dan gambaran yang membangun
suatu konsep suatu kultur dan budaya. Kata
Peradaban seringkali diberi arti yang sama dengan kebudayaan. Tetapi dalam
Bahasa Inggris terdapat perbedaan pengertian antara kedua istilah tersebut.
Istilah Civilization untuk peradaban dan Culture untuk kebudayaan. Demikian
pula dalam Bahasa Arab dibedakan antara kata Tsaqafah (kebudayaan), kata
Hadharah (kemajuan), dan Tamaddun (peradaban).
Menurut A.A Fyzee, peradaban (civilization) dapat diartikan dalam hubungan
denga kewarganegaraan karena berasal dari kata civies (Latin) atau civil
(Inggris) yang berarti seorang seorang warga negara yang berkemajuan. Dalam hal
ini peradaban diartikan dalam 2 cara :
1. Proses menjadi berkeadaban
2. Suatu masyarakat manusia yang sudah
berkembang atau maju
Suatu peradaban ditunjukkan dalam
gejala- gejala lahir. Missal, memiliki kota- kota besar, masyarakat telah
memiliki keahlian di dalam industry, memiliki tertib politik dan kekuasaan, dan
terdidik dalam kesenian yang indah. Adapun kebudayaan diartikan bersifat
sosiologis di satu sisi dan antropologis di sisi lain. Istilah kebudayaan
(culture) pada dasarnya diartikan[3] sebagai cara mengerjakan tanah, memelihara
tumbuh- tumbuhan, diartikan pula melatih jiwa dan raga manusia, dalam latihan
ini memerlukan proses dan mengembangkan cipta, karsa, dan rasa manusia. Maka
culture adalah civilization dalam arti perkembangan jiwa.
Peradaban islam memiliki tiga
pengertian yang berbeda. Pertama, kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang
dihasilkan dalam suatu periode kekuasaan Islam mulai dari periode Nabi Muhammad
SAW.Sampai perkembangan kekuasaan sekarang. Kedua, hasil- hasil
yang dicapai oleh umat Islam dalam lapangan kesusastraan, ilmu pengetahuan dan
kesenian.Ketiga, kemajuan politik atau kekuasaan Islam yang berperan melindungi
pandangan hidup Islam terutama dalam hubunganya dengan ibadah- ibadah,
penggunaan bahasa, dan kebiasaan hidup kemasyarakatan.
C.
Hubungan Kitab Suci Al-Qur’an dan Al-Hadits dengan Peradaban
Sebagai
umat Islam, kita meyakini Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai sumber ajaran agama
Islam. Al-Qur’an adalah firman
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan jika kita membacanya maka kita akan mendapatkan pahala. Al-Hadits
adalah sabda ( qoul ), perbuatan ( fi’li ), ketetapan ( taqrir ) dan sifat yang
disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang dapat kita tauladani.
Dalam
proses sejarah, ulama dalam berbagai generasi selalu berusaha untuk memahami maksud-maksud
yang ada pada kitab-kitab tersebut. Dalam memahami Al-Qur’an, sebagian ulama
cenderung pada pendekatan kualitas keutamaan struktural dan
memahami arti mendasar yang terkandung di dalamnya.Dalam mengkaji dan memahami
mereka mengajukan metode Tafsir bi Al-Ma’tsur ( bi
Al-Riwayat ) dengan prosedur penafsiran sebagai berikut :
1.
Penafsiran
ayat Al-Qur’an dengan ayat Al-Qur’an.
2.
Penafsiran
ayat Al-Qur’an dengan hadits Nabi.
3.
Penafsiran
ayat Al-Qur’an dengan qoul sahabat.
Begitu
juga dengan Al-Hadits, ulama meverifikasi dengan melakukan dua pendekatan,
yaitu :
1.
Pendekatan
kuantitatif, dengan menghitung jumlah Rowi hadits pada setiap periode yang
melahirkan hadits ahad dan mutawattir.
2.
Pendekatan
kualitatif, yang melahirkan hadits-hadits, yaitu shahih, hasan dan dha’if.
Dari penjelasan diatas, kita bisa mengetahui hubungan
masing-masing dengan kebudayaan.Adapun hubungan Al-Qur’an dengan kebudayan
terdapat pada prosedur penafsiran Al-Qur’an bi al-ma’tsur karena
merupakan produk pemikiran ulama’ dalam rangka memahami kandungan makna
Al-Qur’an. Dan juga bisa disebut peradaban karena
prosedur tersebut sudah maju ( terutama dari segi semangat memahami dan
menjalani kitab suci ). Sedangkan hubungan Al-Hadits dengan kebudayaan terdapat
pada ilmu verifikasi hadits ( ulum al hadits) karena merupakan gagasan ulama’
dan bisa dikatakan peradaban karena verifikasi dilakukan oleh ulama’. Akan
tetapi sebagian umat Islam merasa keberatan apabila ilmu Al-Qur’an dan
verifikasi hadits disebut sebagai kebudayaan atau peradaban.
Isi dan
Ruang Lingkup dari Sejarah Peradaban Islam :
Karena Islam lahir di Arab, maka isi dari sejarah peradaban
Islam membahas tentang riwayat Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa wahyu Tuhan.[4]
1. Sebelum Nabi dilahirakn yakni apa saja yang berkembang
menjelang Rasulullah lahir yang dipengaruhi oleh budaya bangsa-bangsa
disekitarnya[5] yang lebih awal maju
daripada kebudayaan dan peradaban Arab. Pengaruh tersebut melalui beberapa
jalur :
a. Hubungan dagang dengan bangsa lain, seperti bangsa
Syiria,Persia, Mesir dan Romawi yang telah mendapat pengaruh Hellenisme (kebudayaan
Yunani dulu yang mempengaruhi perkembangan fikir).
b. Melalui kerajaan protektorat, seperti kerajaan Hirah
dibawah perlindungan Persia dan kerajaan Ghassa dibawah perlindungan Romawi.
c. Masuknya misi Yahudi dan Kristen, tapi meski agama Yahudi
dan Kristen sudah masuk ke Arab, bangsa Arab kebanyakan masi menganut agama
asli mereka yakni menyembah berhala.
2. Riwayat Rasulullah dilahirkan sampai beliau wafat, yakni
sebelum masa kerasulan Nabi Muhammad dari kelahirannya dalam keadaan yatim
menjadi yatim piatu sampai beliau mendapat wahyu dari Tuhan dan berdakwah
menyebarkannya hingga beliau wafat.
3. Kemajuan Islam yang diteruskan oleh para
sahabat seperti masa khulafaurrasyidin, bani Umayyah, dan bani Abbasiyah.
4. Masa disentrigasi yakni adanya dinasti-dinasti yang
memerdekakan diri dari kekuasaan bani Abbasiyah.
5. Masa kemunduran yakni masa dimana adanya persaingan antar
bangsa, kemerosotan ekonomi, koflik keagaman dan lain-lain.
6. Penyebaran Islam di belahan dunia barat
dan lainnya, seperti Islam di Spanyol dan pengaruhnya di Eropa, di Asia dan
lainnya.
D.
Metodologi Penulisan Sejarah
1. Metode penggalian sejarah
a.
Metode
lisan (interview)
Dengan
metode ini pelacakan suatu objek suatu sejarah dengan cara interview. Metode
ini juga disebut dengan metode kuesioner lisan karena terjadi suatu dialog yang
dilakukan oleh pewancara untuk memeperoleh informasi.
b.
Metode
observasi
Dalam
metode observasi, objek diamati langsung. Sebelum penelitian dimulai ataua
peneltian awal observasi sangat penting dibutuhkan. Metode ini merupakan metode
pengumpulan data yakni dengan cara penyelidikan secara sistematis dan dilakukan
secara langsung oleh sipenelitih terhadap objek.
c.
Metode
dokumenter
Metode
ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam catatan atau data-data yang
tertulis. Metode ini merupakaan metode pengumpulan data yang akan langsung
dilihat. Sebagai laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya penjelasan,
pemikiran terhadap peristiwa dan sengaja menyimpan keterangan-keterangan
tertentu atau catatan-catatan. Metode ini sangat efesien dan efectif dalam
penggunaan waktu dan tenaga karena cuku dengan melihat catatan yang sudah ada.[6]
2. Metode Penulisan Sejarah
a.
Metode
deskriptif
Dengan metode
ini ditunjukan untuk menggambarkan adanya perdaban islam tersebut, maksudnya
ajaran islam sebagai agama samawi yang dibawa Nabi Muhammad yang berhubungan
dengan peradaban diuraikan sebagaimana adanya, dengan tujuan untuk memahami
yang terkandung dalam sejarah tersebut.
b. Metode komperatif
Metode
ini adalah merupaakan metode yang berusaha membandingkan sebuah perkembangan
peradaban Islam dengan peradaban Islam lainnya. Melalui metode komperatif
dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran Islam tersebut dikomparasikan dengan
fakta-fakta yang terjadi dan berkembang dalam waktu dan tempat-tempat tertentu
untuk mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu permasalahan
tertentu.
c. Metode analisis sintesis
Metode ini lebih melihat sosok peradaban
isalam secara lebih kritis, ada analisis dan bahasan yang luas serta kesimpulan
yang spesifik. Dengan demikian akan tampak kelebihan dan kekhasan suatu
peradaban yang diteliti. Hal tersebut akan lebih jelas dengan adanya pendekatan
sintetis yang dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan yang diambil untuk
memperoleh satu keutuhan dan kelengkapan kerangka pencapaian tujuan serta
manfaat penulisan sejarah peradaban islam.[7]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan
yang telah dijabarkan kami menyimpukan :
1.
Arti dari Sejarah
Peradaban Islam adalah kejadian masa lampau yang merupakan produk budaya yang
dihasilkan oleh orang-orang islam dibawah naungan pemerintahan islam.
2.
Dalam diskursus kebudayaan dan peradaban ini adalah proses berfikir
dari perbedaan antara kebudayaan dengan peradaban. Memang terlihat sama namun
ternyata berbeda. Kebudayaan adalah perkembangan jiwa sedangkan peradaban
adalah warga Negara yang mengalami kemajuan.
3.
Hubungan al-qur’an dan hadits dengan peradaban yaitu telah dijelaskan
beberapa hal dalam proses terjadinya sejarah peradaban dalam al-qur’an maupun
hadits sebagain dasar maupun penjelas bagi kita.
4.
Metodologi penulisan sejarah
ada 3 dan metodologi penggalian sejarah ada 3 yang kita ketahui. Metodologi ini adalah metode penulisan sejarah
yang di jabarkan agar memudahkan dalam penulisan sejarah.
B.
Saran
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa pada umumnya. Dan pada
mahasiswa/i semester Satu PS pada khususnya. Agar lebih belajar dengan giat
tentang Sejarah Peradaban Islam supaya kita lebih mengenal bagaimana sebuah
Peradaban tejadi yang pada makalah ini dititik beratkan pada Sejarah Peradaban
Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan.
DAFTAR
PUSTAKA
Amir, Samsul Munir, 2015, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta, AMZAH
Karim, Abdul, 2007, Sejarah Pemikiran dan Peradaban
Islam, Jogjakarta, Pustaka Book Publisher
Mubarok, Jaih, 2008, Sejarah Peradaban Islam, Bandung, Pustaka Islamika
Hamzah, Bani, Makna Peradaban Islam,
diakses dari http://Banihamzah.wordpress.com/2007/04/26/Makna-Peradaban-Islam, pada senin21november2016-20.33
Yatim, Badri, 2005, ,Sejarah
Peradaban Islam, Jakarta, Rajawali Pers
Rohman, Fajar Nur, Pengertian, Manfaat, dan Metodologi Penulisan Sejarah
Peradaban Islam, diakses dari http://www.islamcendekia.com/2013/12/pengertian-manfaat-metodologi-penulisan-sejarah-peradaban-islam.html, pada senin21november2016-21.04
Wijayanto, Munthoha, dkk, 1998, Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta,
UII Press
[4]Bani Hamzah, Makna Peradaban Islam, diakses dari http://Banihamzah.wordpress.com/2007/04/26/Makna-Peradaban-Islam, pada senin21november2016-20.33
[6] Fajar Nur Rohman, Pengertian, Manfaat, dan Metodologi
Penulisan Sejarah Peradaban Islam, diakses dari http://www.islamcendekia.com/2013/12/pengertian-manfaat-metodologi-penulisan-sejarah-peradaban-islam.html, pada senin21november2016-21.04